Meski rumah minimalis memiliki ukuran yang kecil, nyatanya untuk membangunnya juga perlu biaya yang tak sedikit. Anda harus memperkirakan dananya sesuai dengan bujet yang dimiliki agar pembangunannya bisa berjalan dengan lancar. Kira-kira, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun rumah model ini sekarang? Cek di sini!
Membayar Tenaga Kerja
Salah satu pos pengeluaran ketika membangun rumah model minimalis yang cukup memakan dana adalah tenaga kerja. Anda harus menyediakan dana yang cukup besar untuk pos ini. Saat ini, ada tiga sistem penggajian tenaga kerja ketika membangun rumah. Sistem tersebut terdiri atas sistem harian, borongan jasa dan borongan penuh.
Besaran hitung-hitungan untuk semua jenis tersebut berbeda-beda. Misalnya saja, untuk upah harian, tahun 2018 ini rata-rata upah tukang per harinya dibanderol sekitar 100 hingga 150 ribu rupiah. Sedangkan untuk borongan jasa, biasanya dibayar dalam hitungan meter persegi rumah yang dibangun.
Untuk upahnya, biasanya berkisar antara 600 hingga 800 ribu rupiah per meter perseginya. Lain lagi dengan upah borongan penuh. Biaya yang dikenakan biasanya jauh lebih tinggi dibanding dua sistem lainnya. Hitungannya, dihitung per meter persegi. Untuk biaya upah borongan penuh ini dibanderol sekitar 3 hingga 5 juta rupiah per meter perseginya.
Nah, di antara sistem di atas, mana yang lebih bagus untuk dipilih? Kalau Anda melihat dari segi waktu, maka menggunakan jasa sistem borongan jauh lebih bagus dibanding sistem harian. Namun, bila Anda ingin dari segi kualitas, biasanya sistem harian jauh lebih baik. Terlebih bila Anda hanya menggunakan jasanya untuk merenovasi saja.
- Biaya Tanah dan Bangunan
Selain untuk upah tukang, dalam membangun desain rumah minimalis Anda juga harus memperhatikan biaya tanah dan bangunan yang harus Anda keluarkan. Katakanlah Anda ingin membangun rumah tipe 21 di lahan seluas 60 meter persegi. Untuk harga tanah, tempat berbeda biasanya dibanderol dengan harga yang berbeda pula.
Ambil harga pertengahan saja, rata-rata saat ini tanah dibanderol dengan harga 800 ribu rupiah per meter perseginya. Jika tanah yang ingin Anda beli memiliki luas 60 meter persegi, maka tinggal kalikan saja 800 ribu. Itu artinya, untuk tanahnya saja Anda harus mengeluarkan dana kurang lebih 48 juta rupiah.
Selanjutnya, untuk biaya membangun rumahnya. Perkiraan biaya pembangunan rumah ini meliputi banyak hal. Misalnya untuk pembelian material seperti pasir, batu bata, semen dan masih banyak lagi. Untuk perhitungan lebih mudah, Anda bisa mengambil contoh perhitungan borongan penuh saja.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, upah minimum borongan penuh ini berkisar 3 juta rupiah per meter persegi. Tinggal kalikan saja 21 x 3 juta rupiah. Itu artinya, setidaknya Anda harus mengeluarkan dana sekitar 63 juta rupiah untuk bangunannya saja. Jika dijumlahkan, untuk tanah dan bangunan ini bisa mencapai angka 111 juta rupiah.
Itu belum termasuk biaya lain-lain yang harus Anda keluarkan. Biaya lain-lain itu meliputi banyak hal seperti membuat taman, menambah ornamen hiasan rumah, dan masih banyak lagi. Untuk biaya ini, setidaknya Anda harus menganggarkan 10% dari total dana upah tukang dan biaya lahan dan rumah.
Jadi, untuk membangun sebuah rumah minimalis, itu artinya Anda harus menyiapkan dana hampir 200 juta rupiah keseluruhannya. Dengan membuat simulasi seperti ini, setidaknya Anda bisa mengetahui berapa dana yang harus dikeluarkan. Jadi, sebelum membangun, persiapkan dulu dana sebesar itu agar pembangunan rumah Anda berjalan dengan lancar.